Rabu, 19 Desember 2012

"Kisah Dibalik Sukses Starbucks"

"Kisah Dibalik Sukses Starbucks"

Apa yang akan Anda lakukan jika ide Anda ditolak dan dilecehkan-bahkan dianggap gila-oleh 217 orang dari 242 yang diajak bicara? Menyerah? Atau malah makin bergairah? Jika pilihan terakhir ini yang Anda lakukan, barangkali suatu saat, sebuah impian membuat bisnis kelas dunia bisa jadi milik Anda.

Yah, itulah kisah nyata yang dialami oleh Howard Schultz, orang yang dianggap paling berjasa dalam membesarkan kedai kopi Starbucks.

"Secangkir kopi satu setengah dolar? Gila! Siapa yang mau? Ya ampun, apakah Anda kira ini akan berhasil? Orang-orang Amerika tidak akan pernah mengeluarkan satu setengah dolar untuk kopi," itulah sedikit dari sekian banyak cacian yang diterima Howard, saat menelurkan ide untuk mengubah konsep penjualan Starbucks.

Dalam buku otobiografinya yang ditulis bersama dengan Dori Jones Yang- Pour Your Heart Into It; Bagaimana Starbucks Membangun Sebuah Perusahaan Secangkir Demi Secangkir-Howard menceritakan bagaimana ia merintis "cangkir demi cangkir" dan menjadikan Starbucks sebagai kedai kopi dengan jaringan terbesar di seluruh dunia.

Awalnya, Howard Schultz adalah seorang general manager di sebuah perusahaan bernama Hammarplast. Suatu kali, ia datang ke Starbucks yang pada awalnya hanyalah toko kecil pengecer biji-biji kopi yang sudah disangrai. Toko ini dimiliki oleh duo Jerry Baldwin dan Gordon Bowker sebagai pendiri awal Starbucks. Duo tersebut memang dikenal sangat getol mempelajari tentang kopi yang berkualitas.

Melihat kegairahan mereka tentang kopi, Howard pun memutuskan bergabung dengan Starbucks, yang kala itu baru berusia 10 tahun. Ia pun segera bisa dekat dengan Jerry Baldwin. Sayang, hal itu kurang berlaku dengan Gordon Bowker dan Steve, seorang investor Starbucks baru. Meski begitu, Howard tetap berusaha beradaptasi dan mencoba mengenalkan berbagai ide pembaruan untuk membesarkan Starbucks.

Suatu ketika, Howard Schultz datang dengan ide cemerlang. Ia mendesak Jerry untuk mengubah Starbucks menjadi bar espresso dengan gaya Italia. Setelah perdebatan dan pertengkaran yang panjang, keduanya menemui jalan buntu. Jerry menolak karena meskipun idenya bagus, Starbucks sedang terjerumus dalam utang sehingga tidak akan mampu membiayai perubahan.

Howard pun lantas bertekad mendirikan perusahaan sendiri. Belajar dari Starbucks, ia tidak mau berutang dan memilih berjuang mencari investor. Dan, pilihan inilah yang kemudian membuatnya harus bekerja ekstra keras. Ditolak dan direndahkan menjadi bagian keseharian yang harus dihadapinya.

Tekad itu terwujud–dan bahkan–dengan uang yang terkumpul dari usahanya, ia berhasil membeli Starbucks dari pendirinya. Namun, kerja keras itu tak berhenti dengan terbelinya Starbucks. Saat terjadi akuisisi, ia mendapati banyak karyawan yang curiga dan memandang sinis perubahan yang dibawanya. Tetapi, dengan sistem kekeluargaan, ia merangkul karyawan dan bahkan memberikan opsi saham sehingga sense of belonging karyawan makin tinggi.

Kini, dibantu dengan CEO yang diperbantukannya, Orin C Smith, Howard berhasil mengembangkan Starbucks hingga puluhan ribu cabang di seluruh dunia. Ia juga menekankan layanan dengan keramahan pada konsumen, dan di sisi lain, memperlakukan karyawan sebagai keluarga.

Dengan cara itu, Howard terus berekspansi hingga terus menjadi kedai kopi terbesar.
Howard Schultz adalah gambaran kegigihan seseorang dalam mewujudkan ide. Meski diremehkan pada awalnya, Howard tetap bertahan dan akhirnya membuktikan bahwa dengan tindakan nyata, semua ide bisa menjadi nyata. Kepedulian yang ditunjukkan dengan "memanusiakan" semua karyawannya juga telah membuatnya makin disegani sehingga mampu terus memperbesar usahanya.

Demikianlah kekuatan yang tersembunyi di balik semangat pantang menyerah dan kegigihan tiada akhir. Hanya mereka yang memiliki konsistensi dan persistensi tinggi dalam memperjuangkan hidupnya, barulah bisa meraih puncak keberhasilan, merobohkan mitos ketidakmungkinan, mengukir prestasi, menorehkan sejarah baru dan mewujudkan impian menjadi kenyataan.
http://cafebisnis.com/?reg=askopgideon
Powered by Telkomsel BlackBerry®

"Kisah Dibalik Sukses Eka Tjipta Widjaya"

"Kisah Dibalik Sukses Eka Tjipta Widjaya"

Sarjana atau lulusan universitas? Jangan keburu bangga. Sebab, ijasah tinggi bukan jaminan kesuksesan seseorang. Sebaliknya, meski ijasah rendah belum tentu pula jadi kere.

Mau bukti? Eka Tjipta Widjaya, pendiri Sinar Mas Grup, masuk 3 besar orang terkaya Indonesia versi majalah Globe Asia. Kabarnya, total kekayaannya ± USD 3,8 milyar. Tapi siapa sangka, dia hanya lulusan SD.

Inilah kisahnya.

Nama asli Eka Tjipta Widjaya adalah Oei Ek Tjhong. Dia lahir 3 Oktober 1923. Saat kecil, keluarganya hidup dalam kemiskinan. Bersama ibunya, ia pindah ke Makassar pada tahun 1932, ketika usianya 9 tahun.

Tiba di Makassar, Eka kecil – masih dengan nama Oei Ek Tjhong – segera membantu ayahnya yang sudah lebih dulu tiba dan mempunyai toko kecil. Tujuannya jelas, segera mendapatkan 150 dollar, guna dibayarkan kepada rentenir. Dua tahun kemudian, utang terbayar, toko ayahnya maju. Eka pun minta Sekolah. Tapi Eka menolak duduk di kelas satu.

Tamat SD, ia tak bisa melanjutkan sekolahnya karena masalah ekonomi. Ia pun mulai jualan. Ia keliling kota Makassar, menjajakan biskuit dan kembang gula. Hanya dua bulan, ia sudah mengail laba Rp. 20, jumlah yang besar masa itu. Harga beras ketika itu masih 3-4 sen per kilogram. Melihat usahanya berkembang, Eka membeli becak untuk memuat barangnya.

Namun ketika usahanya tumbuh subur, datang Jepang menyerbu Indonesia, termasuk ke Makassar, sehingga usahanya hancur total. Ia menganggur total, tak ada barang impor/ekspor yang bisa dijual. Total laba Rp. 2000 yang ia kumpulkan susah payah selama beberapa tahun, habis dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Di tengah harapan yang nyaris putus, Eka mengayuh sepeda bututnya dan keliling Makassar. Sampailah ia ke Paotere (pinggiran Makassar, kini salah satu pangkalan perahu terbesar di luar Jawa). Di situ ia melihat betapa ratusan tentara Jepang sedang mengawasi ratusan tawanan pasukan Belanda.

Tapi bukan tentara Jepang dan Belanda itu yang menarik Eka, melainkan tumpukan terigu, semen, gula, yang masih dalam keadaan baik. Otak bisnis Eka segera berputar. Secepatnya ia kembali ke rumah dan mengadakan persiapan untuk membuka tenda di dekat lokasi itu. Ia merencanakan menjual makanan dan minuman kepada tentara Jepang yang ada di lapangan kerja itu.

Keesokan harinya, masih pukul empat subuh, Eka sudah di Paotere. Ia membawa serta kopi, gula, kaleng bekas minyak tanah yang diisi air, oven kecil berisi arang untuk membuat air panas, cangkir, sendok dan sebagainya. Semula alat itu ia pinjam dari ibunya. Enam ekor ayam ayahnya ikut ia pinjam. Ayam itu dipotong dan dibikin ayam putih gosok garam. Dia juga pinjam satu botol wiskey, satu botol brandy dan satu botol anggur dari teman-temannya.

Jam tujuh pagi ia sudah siap jualan. Benar saja, pukul tujuh, 30 orang Jepang dan tawanan Belanda mulai datang bekerja. Tapi sampai pukul sembilan pagi, tidak ada pengunjung. Eka memutuskan mendekati bos pasukan Jepang. Eka mentraktir si Jepang makan minum di tenda.

Setelah mencicipi seperempat ayam komplit dengan kecap cuka dan bawang putih, minum dua teguk whisky gratis, si Jepang bilang joto. Setelah itu, semua anak buahnya dan tawanan diperbolehkan makan minum di tenda Eka. Tentu saja ia minta izin mengangkat semua barang yang sudah dibuang.

Segera Eka mengerahkan anak-anak sekampung mengangkat barang-barang itu dan membayar mereka 5 – 10 sen. Semua barang diangkat ke rumah dengan becak. Rumah berikut halaman Eka, dan setengah halaman tetangga penuh terisi segala macam barang.Ia pun bekerja keras memilih apa yang dapat dipakai dan dijual. Terigu misalnya, yang masih baik dipisahkan. Yang sudah keras ditumbuk kembali dan dirawat sampai dapat dipakai lagi. Ia pun belajar bagaimana menjahit karung.

Karena waktu itu keadaan perang, maka suplai bahan bangunan dan barang keperluan sangat kurang. Itu sebabnya semen, terigu, arak Cina dan barang lainnya yang ia peroleh dari puing-puing itu menjadi sangat berharga. Ia mulai menjual terigu.Semula hanya Rp. 50 per karung, lalu ia menaikkan menjadi Rp. 60, dan akhirnya Rp. 150. Untuk semen, ia mulai jual Rp. 20 per karung, kemudian Rp. 40.

Kala itu ada kontraktor hendak membeli semennya, untuk membuat kuburan orang kaya. Tentu Eka menolak, sebab menurut dia ngapain jual semen ke kontraktor? Maka Eka pun kemudian menjadi kontraktor pembuat kuburan orang kaya.

Ia bayar tukang Rp. 15 per hari ditambah 20 persen saham kosong untuk mengadakan kontrak pembuatan enam kuburan mewah. Ia mulai dengan Rp. 3.500 per kuburan, dan yang terakhir membayar Rp. 6.000. Setelah semen dan besi beton habis, ia berhenti sebagai kontraktor kuburan.

Demikianlah Eka, berhenti sebagai kontraktor kuburan, ia berdagang kopra, dan berlayar berhari-hari ke Selayar (Selatan Sulsel) dan ke sentra-sentra kopra lainnya untuk memperoleh kopra murah.

Eka mereguk laba besar, tetapi mendadak ia nyaris bangkrut karena Jepang mengeluarkan peraturan bahwa jual beli minyak kelapa dikuasai Mitsubishi yang memberi Rp. 1,80 per kaleng. Padahal di pasaran harga per kaleng Rp. 6. Eka rugi besar.

Ia mencari peluang lain. Berdagang gula, lalu teng-teng (makanan khas Makassar dari gula merah dan kacang tanah), wijen, kembang gula. Tapi ketika mulai berkibar, harga gula jatuh, ia rugi besar, modalnya habis lagi, bahkan berutang. Eka harus menjual mobil jip, dua sedan serta menjual perhiasan keluarga termasuk cincin kawin untuk menutup utang dagang.

Tapi Eka berusaha lagi. Dari usaha leveransir dan aneka kebutuhan lainnya. Usahanya juga masih jatuh bangun. Misalnya, ketika sudah berkibar tahun 1950-an, ada Permesta, dan barang dagangannya, terutama kopra habis dijarah oknum-oknum Permesta. Modal dia habis lagi. Namun Eka bangkit lagi, dan berdagang lagi.

Usahanya baru benar-benar melesat dan tak jatuh-jatuh setelah Orde Baru, era yang menurut Eka, "memberi kesejukkan era usaha". Pria bertangan dingin ini mampu membenahi aneka usaha yang tadinya "tak ada apa-apanya" menjadi "ada apa-apanya". Tjiwi Kimia, yang dibangun 1976, dan berproduksi 10.000 ton kertas (1978) dipacu menjadi 600.000 ton sekarang ini.
Tahun 1980-1981 ia membeli perkebunan kelapa sawit seluas 10 ribu hektar di Riau, mesin serta pabrik berkapasitas 60 ribu ton. Perkebunan dan pabrik teh seluas 1.000 hektar berkapasitas 20 ribu ton dibelinya pula.

Tahun 1982, ia membeli Bank Internasional Indonesia. Awalnya BII hanya dua cabang dengan aset Rp. 13 milyar. Setelah dipegang dua belas tahun, BII memiliki 40 cabang dan cabang pembantu, dengan aset Rp. 9,2 trilyun.

PT Indah Kiat juga dibeli. Produksi awal (1984) hanya 50.000 ton per tahun. Sepuluh tahun kemudian produksi Indah Kiat menjadi 700.000 ton pulp per tahun, dan 650.000 ton kertas per tahun.

Tak sampai di bisnis perbankan, kertas, minyak, Eka juga merancah bisnis real estate. Ia bangun ITC Mangga Dua, ruko, apartemen lengkap dengan pusat perdagangan. Di Roxy ia bangun apartemen Green View, di Kuningan ada Ambassador.

"Saya Sungguh menyadari, saya bisa seperti sekarang karena Tuhan Maha Baik. Saya sangat percaya Tuhan, dan selalu ingin menjadi hamba Nya yang baik," katanya mengomentari semua suksesnya kini. "Kecuali itu, hematlah," tambahnya.

Ia menyarankan, kalau hendak menjadi pengusaha besar, belajarlah mengendalikan uang. Jangan laba hanya Rp. 100, belanjanya Rp. 90. Dan kalau untung Cuma Rp. 200, jangan coba-coba belanja Rp. 210," Waahhh, itu cilaka betul," katanya.

Setelah 58 tahun berbisnis dan bergelar konglomerat, Eka mengatakan, dia pribadi sebenarnya sangat miskin. "Tiap memikirkan utang berikut bunganya yang demikian besar, saya tak berani menggunakan uang sembarangan. Ingin rehat susah, sebab waktu terkuras untuk bisnis. Terasa benar tak ada waktu menggunakan uang pribadi," Eka mengungkapkan. Hendak makan makanan enak, lanjutya, sulit benar karena makanan enak rata-rata berkolesterol tinggi.

Inilah ironi, kata Eka. Dulu ia susah makan makanan enak karena miskin. Kini ketika sudah "konglomerat" (dengan 70 ribu karyawan dan hampir 200 perusahaan), Eka tetap susah makan enak, karena takut kolestrol. Usia yang menuntutnya menjaga kesehatan secara ketat dan prima.

Mari "share" ke teman-teman yang lain agar mereka juga dapat memetik hikmah yang ada pada kisah di atas. Semoga dapat bermanfaat bagi kehidupan kita, terimakasih.
http://www.hipkijatim.com/?id=askopgideon

Powered by Telkomsel BlackBerry®

"Kunci Sukses Dari Steve Jobs"

"Kunci Sukses Dari Steve Jobs"

Inovasi yang diciptakan olehnya membawa transformasi kepada beragam industri: musik, animasi, telpon genggam, komputer tablet dan personal, serta toko serta penerbitan digital. Steve Jobs akan selalu dikenang sebagai pendiri Apple di tahun 1976, lalu keluar di tahun 1985 dan kembali pada tahun 1997 untuk menyelamatkan Apple dari kebangkrutan serta membawa kejayaan perusahaan ini hingga kematiannya di tahun 2011.

Beberapa kreasinya seperti iMac, iPod, iTunes, MacBook, iPhone, iPad, App Store, OS X Lion, dan juga film-film animasi Pixar menjadi produk yang hebat dan meraih kesuksesan. Apakah kunci sukses dari manajemen ala Steve Jobs ini?

Ternyata, kunci sukses yang utama dalam manajemen ala Steve Jobs ini adalah fokus. Dia kembali memimpin Apple setelah membawa sukses kepada Pixar, perusahaan animasi terbaik yang berhasil memproduksi film-film sukses seperti Toy Story. Waktu itu Apple hampir bangkrut dan Steve Jobs melihat permasalahan utama dalam manajemen saat itu adalah kurangnya fokus. Apple terlalu banyak memproduksi beragam jenis komputer dan perangkat, waktu itu komputer Macintosh saja memiliki belasan versi.

Steve Jobs dengan berani membawa pemikiran yang berbeda. Dengan moto atau slogan: Think Different, dia mengajak para tenaga ahli di perusahaan untuk menciptakan produk yang sederhana tanpa terlalu banyak jenis. Steve Jobs berfokus pada manufaktur komputer profesional berjenis desktop dan laptop yang memuaskan pelanggan profesional.

Setiap pertemuan dalam pembahasan ide-ide dengan karyawan Apple, Steve Jobs selalu berkonsentrasi untuk membuang banyak ide dan memprioritaskan hanya tiga ide saja. Saking fokusnya, Steve Jobs bersemangat hadir dalam setiap rapat dengan manajemen tanpa memperdulikan kondisi medisnya. Sebegitu fokusnya Steve Jobs, hingga sakit pun bukan halangan dia untuk bekerja.

Prinsip fokus ini juga yang membawa kesederhanaan dan kemudahaan penggunaan produk-produk dan perangkat lunak dari Apple. Steve Jobs tidak ingin desain produknya serumit Microsoft, pesaingnya. Dia membuat fungsi-fungsi komputernya menjadi begitu intuitif sehingga siapapun bisa dengan cepat dan nyaman mengoperasikan produk-produk Apple. Pemakai komputer Apple sangat dimanjakan dengan desain yang simple namun indah dan elegan. Pelajaran yg bisa kita petik dari seorang Steve jobs adalah berfokus kepada apapun yg kita kerjakan.

Sumber: 100 motivasi (Reza Wismail)
http://imbisnis.com/?reg=askop.adv

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 17 Desember 2012

" Kisah Kura-Kura Yang Bawel"

" Kisah Kura-Kura Yang Bawel"

Zaman dahulu kala di sebuah danau di pegunungan, hiduplah kura-kura yang bawel. Siapapun yang ditemuinya akan diajak bicara banyak, panjang lebar, tanpa jeda, dan sering membuat pendengarnya bosan, terganggu, hingga akhirnya jengkel. Mereka sering merasa heran bagaimana si kura-kura bisa bicara terus-menerus tanpa menarik nafas. binatang-binatang lain mulai menghindari kura-kura karena tahu mereka akan mati kutu jika kura-kura mulai berbicara pada mereka.
Si kura-kura bawel jadi kesepian karenanya.
Setiap musim panas, sepasang angsa putih datang ke danau di pegunungan untuk berlibur. Mereka baik hati karena membiarkan si kura-kura berbicara sepanjang yang dia mau. mereka tidak pernah protes ataupun meninggalkan kura-kura. Si kura-kura jadi merasa senang pada sepasang angsa itu.
Ketika musim panasa mulai berakhir dan hari-hari menjadi dingin, sepasang angsa bersiap-siap pergi dari danau itu. Si kura-kura mulai menangis. Dia benci musim dingin dan kesepian. "Andai saja aku bisa ikut pergi bersama kalian," desahnya. "Kadang, ketika salju menutupi lereng dan danau, aku membeku, aku merasa begitu kedinginan dan kesepian."
Sepasang angsa itu merasa kasihan pada si kura-kura, karena itu mereka mengajukan sebuah penawaran untuknya, "Kura-kura sayang, jangan menangis. Kami dapat membawamu asalkan kamu bersedia memegang satu janji saja."
"Ya! Ya! Saya janji!" kata si kura-kura bawel, bahkan sebelum sepasang angsa mengatakan janji apa yang harus dia penuhi. "Kura-kura selalu menepati janji. Pernah, aku berjanji pada kelinci untuk berdiam diri sebentar saja setelah aku memberi tahu tentang semua perbedaan cangkang kura-kura dan…"
Satu jam kemudian, ketika si kura-kura berhenti bicara, sepasang angsa melanjutkan kata-kata mereka, "Kura-kura, kamu harus berjanji untuk tetap menutup mulutmu."
"Gampang!" kata si kura-kura bawel. "Sebenarnya bangsa kura-kura terkenal sanggup menutup mulut kami dengan baik. Kami sebenarnya jarang sekali berbicara. Saya pernah menjelaskan hal ini kepada seekor ikan belum lama ini…"
Satu jam kemudian ketika si kura-kura bawel diam sejenak, sepasang angsa itu menyuruh si kura-kura untuk menggigit bagian tengah sebuah tongkat kayu yang panjang dan menyuruhnya untuk tetap menutup mulut. Lalu salah satu angsa memegang salah satu ujung tongkat dan yang lain memegang ujung lainnya. Keduanya lalu mulai mengepakkan sayap dan terbang.
Inilah pertama kali dalam sejarah dunia kita: kura-kura terbang!
Lebih tinggi dan lebih tinggi lagi mereka terbang menjulang. Makin lama danau di pegunungan itu makin mengecil. Bahkan gunung yang besar pun terlihat kecil di kejauhan. Si kura-kura yang merasa takjub berusaha mengingat pemandangan itu baik-baik untuk diceritakan pada teman-temannya nanti ketika dia sudah pulang.
Mereka terus terbang dan semuanya berjalan lancar sampai mereka melewati sebuah sekolah yang anak-anaknya baru pulang sekolah. Beberapa anak melihat sepasang angsa dan kura-kura bawel. Lalu seorang anak berteriak, "Hei, lihat! Ada kura-kura bodoh terbang!"
Mendengar itu, kura-kura bawel tidak dapat menahan dirinya. "Siapa yang kau bilang… ups!.. booo…doo..hhh!!!"
BRAAAK! Terdengar suara keras ketika tubuh kura-kura menghempas tanah. Dan itu adalah suara terakhir yang dapat dia keluarkan.
Si kura-kura bawel tewas karena dia tidak dapat menutup mulutnya pada saat benar-benar diperlukan.
RENUNGAN:
Jadi, jika anda tidak belajar bagaimana berdiam diri pada saat yang tepat, dan bilamana saat itu benar-benar penting, Anda tak akan mampu menutup mulut anda lagi. Bisa jadi anda akan berakhir sebagai hamburger, seperti kura-kura bawel itu.
Rasanya kita semestinya belajar untuk berdiam diri pada usia yang lebih dini dalam kehidupan kita : karena hal itu mungkin dapat menolong kita menghindari banyak kesulitan pada kemudian hari. Saya menceritakan kisah berikut ini kepada anak-anak yang datang berkunjung mengenai betapa pentingnya untuk berdiam diri.
Sumber: Regina Kim
http://www.tekanini.com/askopgideon
Powered by Telkomsel BlackBerry®

"9 Langkah Mengubah Kebiasaan Buruk"

"9 Langkah Mengubah Kebiasaan Buruk"

Fakta menyebutkan, 45 % dari keputusan sehari-hari yang kita buat terjadi karena faktor kebiasaan.
Mengapa, karena otak biasanya lebih mudah menyimpan memori ketika sesuatu telah menjadi rutinitas. Selain itu untuk merekam kegiatan rutin, tubuh hanya membutuhkan sedikit energi.
Manusia adalah makhluk yang berpola, artinya memiliki kebiasaan dalam kehidupan sehari-harinya, baik itu kebiasaan baik maupun kebiasaan yang buruk. Kebiasaan yang baik tentu sangat bermanfaat bagi kehidupan kita, baik dalam kuliah ataupun dalam aktivitas lainnya. Tetapi disamping itu ada juga kebiasaan buruk yang bisa mengganggu berbagai macam kegiatan kita, tentu ini harus segera kita hilangkan agar tidak berkelanjutan.
Sebagian orang mungkin sulit dalam mengubah kebiasaan buruknya, karena godaan untuk melakukan hal yang buruk itu sangatlah kuat, tetapi yakinlah bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita benar-benar serius, berikut saya akan sedikit berbagi bagaimana cara mengubah kebiasaan buruk kita, agar tidak terus terulang.
1. Buat komitmen yang kuat.
Dalam melakukan segala sesuatu tentu harus ada niat dan ikhlas, jadi untuk memulai mengubah kebiasaan buruk anda, niatkan dalam hati dan lakukan dengan ikhlas.
2. Buatlah catatan kecil.
Ketika anda sedang melakukan kebiasaan buruk tersebut, cobalah catat apa yang anda pikirkan , apa yang anda rasakan dan apa yang anda inginkan, renungkanlah pula apa keuntungan dan kerugian ketika anda melakukan kebiasan buruk itu. Sehingga anda bisa tahu mengapa anda suka melakukan kebiasaan buruk itu.
3. Buatlah strategi.
Dalam perang kita harus punya strategi, begitu juga kalau kita ingin perang dengan kebiasaan buruk kita kita harus buat strategi jitu. Buatlah konsep apa-apa saja yang akan anda lakukan untuk mengubah kebiasaan buruk anda itu.
4. Segera buat jadwal.
Setelah ada strategi maka langkah berikutnya yakni membuat jadwal untuk melaksanakannya, beri tanda X untuk setiap kegiatan yang telah kamu lakukan. Jangan lupa tentukan juga kapan dan berapa lama anda melakukannya, biasanya untuk suatu perubahan itu dibutuhkan sekitar sebulan rutin untuk melakukannya.
5. Lakukan perlahan-lahan.
Anda tidak perlu terlalu memaksakan kehendak anda untuk mengubah itu, apapun yang dipaksakan akan menghasilkan sesuatu yang buruk, jadi yang terpenting anda nyaman melakukannya sesuai jadwal dan ingat perlahan-lahan saja tetapi tetap harus rutin.
6. Tingkatkan keyakinan anda.
Godaan dan rayuan untuk melakukan kebiasaan buruk itu sangat besar, banyak orang yang berhenti ditengah jalan ketika melakukannya, maka segera sadarkan diri anda jika tergoda untuk melakukan kebiasaan buruk itu, bisa dengan shalat, atau bisa anda alihkan dengan kegiatan yang lebih asyik dan bermanfaat.
7. Cari contoh sosok teladan anda.
Anda bisa belajar dari orang-orang sukses, bagaimana mereka melakukannya, contohlah sedikit demi sedikit apa yang baik dari dia dan terapkan dalam keseharian anda.
8. Minta bantuan dan koreksi dari orang lain.
Jadikan orang lain sebagai cermin kita, mintalah dia untuk mengkritik dan memberikan nasehat kepada kita.
9. Fokus dan Ingatlah bahwa mengubah kebiasaan buruk itu berarti awal dari kesuksesan anda.
Orang yang sukses adalah orang yang disiplin dan mampu mengendalikan dirinya, memang dibutuhkan perubahan dan pengorbanan yang besar untuk mencapai itu. Yakinlah bahwa anda tidak akan pernah sukses jika tidak mengubah kebiasaan buruk anda.
http://mractionclub.com/?aff=askopgideon
Powered by Telkomsel BlackBerry®